TUNGGU AKU
ibu, malam ini ku merindukanmu
entah mengapa....
tak bisa kuhapuskan labirin, bagaimana engkau menghelaku
ketika membuang susu di pangkuanmu
papa, malam ini ku mengingatmu
entah mengapa...
tak bisa kusalahkan, bagaimana engkau memarahiku
ketika melukis di mobil rentamu
ibu, apa kabarmu di rumah kekal sekarang?
apakah papa masih suka merokok di sana?
apakah ia juga masih suka mengutak atik mesin kendaraan tuanya?
dan apakah ia juga tetap mencintaimu di atas sana?
papa, di bawah matahari ini, ku mengingatmu
tahukah kau, kini anakmu sudah memiliki tanggung jawab, sepertimu dulu
tapi ku takut berjalan sendiri tanpamu
ku ingin engkau bersamaku
sedemikian angkuhnya kau pergi, hingga tak sempat mengucapkan cinta kepadaku
ku ingat perkataanmu dulu: bertanggung jawablah. dan jangan pernah menangis
tapi ku dulu hanya biji sesawi yang baru belajar merokok
dan menangis ketika kau pergi ke rumah kekal
ibu, di keheningan malam ini, ku merindukanmu
ku ingat perkataanmu dulu: kau anak terang, sayang. hormatilah wanita, dan jangan pernah memukulnya. karena papamu tidak pernah memukulku.
tapi aku terpukul karenamu, bu.
karena kau lebih memilih malaikat di sorga, dari pada aku
bu, apakah benar di sana indah seperti tertulis di kitab suci?
pa, apakah benar di sana tidak ada air mata?
jangan lelah menungguku
kelak kita kan bersama kembali
0 komentar:
Posting Komentar